KOMAHI, merupakan sebuah "keluarga" namun, keluarga pun tak lepas dari siapa yang menjadi pemimpin dari sebuah KOMAHI ini. Melalui metode pemungutan suara yang cukup demokratis dan cukup melalui proses yang sangat baik dalam suksesi.
Melalui metode tersebut terpilihlah seorang bernama Angga Kusumo H, yang merupakan seseorang dengan sifat yang dominant yang berarti ingin maju lebih dahulu dan lebih senang memulai sesuatu duluan. Angga Kusumo juga mempunyai sifat tipe informal, hal ini berarti cara berpikir yang cukup tidak hanya terpaku oleh suatu prosedur yang berlaku dan mempunyai kreativitas yang cukup tinggi. Selain itu, tipe mas angga adalah seseorang dengan kepemimpinan yang sangat santai, persuasive, dan tidak menyuruh dalam konteks kata-kata. Mas Angga juga mempunyai sifat yang bias mempertahankan argumennya, meskipun dengan argument yang konyol. Hal lain yang bias membuat lucu adalah ketika dia harus diajak berbicara maka, mungkin dia akan mencoba melucu dan berbuat hal konyol agar orang lain tertawa.
Namun orang ini cukup bosan dengan sebuah keadaan yang statis dan rutin. Dia lebih memilih ada sebuah perubahan dalam keadaan ini, dan tentu pasti menciptakan sebuah hal positif yaitu akan munculnya sebuah perubahan dalam kegiatan program-programnya. Hal negative dari tipe ini adalah dia jarang serius dalam menangani suatu hal, meskipun terlihat cukup serius, namun sebenarnya itu adalah topeng semata untuk mengelabui orang lain…
Meskipun ada sebuah frase, don’t judge book by its cover… but I(saya) say that the cover always judge the content
Sabtu, 31 Mei 2008
Jumat, 30 Mei 2008
Aji MUmpung Politisi utk thn 2009:anggara R
suatu malam, dimana saya sedang menonton acara televisi,maka saya melihat sebuah iklan yang cukup konyol dan berbau sengit politis...
bau politis ini terlihat dari kata-kata yang mengucapkan kata-kata "xxx merupakan pemimpin yang baik" dan sebagaianya... bahkan salah satu iklan tersebut juga mengatakan bahwa "pemerintahan SBY seharusnya menepati janjinya dan tidak menaikkan BBM"
hal ini sangat2 jelas merupakan sebuah ajang aji mumpung ditengah pemerintahan yang cukup sedang jatuh imagenya karena adanya sebuah peristiwa internasional yaitu terutama masalah minyak yang naik, dan dianggap masyarakat sebagai sebuah kejahatan pemerintah yang menyakiti masyarakat.
tahun 2008 merupakan tahun diamana penentuan pemerintah SBY mempunyai kinerja yang baik atau tidak. cukup jelas bahwa sebetulnya bangsa indonesia masih banyak yang menilai pada akhir atau dengan kata lain bahwa bangsa Indonesia menilai dari hasil semata tanpa melakukan proses dan menilai proses....
dan cukup jelas lagi bahwa banyak politisi terutama capres yang mengejar kharisma dan mencuri start kampanye untuk maju ke RI 1, sekarang bisa kita lihat, yang menjadi masalah tidak hanya mencuri start kampanye namun hal ini bisa berakibat ke beberapa hal:
pertama adalah konsentrasi pemerintah sekarang sangat menurun sehingga kinerja mereka tidak maksimal. pada dasarnya para pemerintah sekarang juga sedang memikirkan pemilu tahun 2009 yang akan dilaksanakan tahun depan. hal ini jelas membuat para pemerintah sekarang memikirkan dua hal yaitu bagaimana cara menjatuhkan pemerintah atau bagaimana cara menaikkan pemerintahan. jujur saja, bagaimana mungkin ada yang memikirkan, bagaimana cara membangun pemerintah ini. dan juga pada akhirnya mereka tidak akan memikirkan rakyat...
kedua adalah, para politisi poros orde baru kembali masuk dari piramid orde baru ke era reformasi sekarang. politisi poros orde baru masih saja ingin berkuasa, hal ini jelas dibuktikan dengan klimaksnya ada HARMOKO yang kembali muncul dari "kuburan" yang jelas-jelas merupakan seseorang yang sangat orde baru...
ketiga adalah, penyerangan secara halus bagaimana cara menjatuhkan pemerintahan sekarang, dengan penyerangan yang sangat-sangat jelas terutama bagi para masyarakat yang cukup mengerti masalah politik.
pada akhirnya hal ini tetap menjadi momen aji mumpung semua politisi untuk bertindak, jadi untuk politisi yang mau maju ke tahun 2009,
BERTERIMA KASIHLAH PADA MINYAK DUNIA YANG TERUS NAIK....
wass,... anggara
bau politis ini terlihat dari kata-kata yang mengucapkan kata-kata "xxx merupakan pemimpin yang baik" dan sebagaianya... bahkan salah satu iklan tersebut juga mengatakan bahwa "pemerintahan SBY seharusnya menepati janjinya dan tidak menaikkan BBM"
hal ini sangat2 jelas merupakan sebuah ajang aji mumpung ditengah pemerintahan yang cukup sedang jatuh imagenya karena adanya sebuah peristiwa internasional yaitu terutama masalah minyak yang naik, dan dianggap masyarakat sebagai sebuah kejahatan pemerintah yang menyakiti masyarakat.
tahun 2008 merupakan tahun diamana penentuan pemerintah SBY mempunyai kinerja yang baik atau tidak. cukup jelas bahwa sebetulnya bangsa indonesia masih banyak yang menilai pada akhir atau dengan kata lain bahwa bangsa Indonesia menilai dari hasil semata tanpa melakukan proses dan menilai proses....
dan cukup jelas lagi bahwa banyak politisi terutama capres yang mengejar kharisma dan mencuri start kampanye untuk maju ke RI 1, sekarang bisa kita lihat, yang menjadi masalah tidak hanya mencuri start kampanye namun hal ini bisa berakibat ke beberapa hal:
pertama adalah konsentrasi pemerintah sekarang sangat menurun sehingga kinerja mereka tidak maksimal. pada dasarnya para pemerintah sekarang juga sedang memikirkan pemilu tahun 2009 yang akan dilaksanakan tahun depan. hal ini jelas membuat para pemerintah sekarang memikirkan dua hal yaitu bagaimana cara menjatuhkan pemerintah atau bagaimana cara menaikkan pemerintahan. jujur saja, bagaimana mungkin ada yang memikirkan, bagaimana cara membangun pemerintah ini. dan juga pada akhirnya mereka tidak akan memikirkan rakyat...
kedua adalah, para politisi poros orde baru kembali masuk dari piramid orde baru ke era reformasi sekarang. politisi poros orde baru masih saja ingin berkuasa, hal ini jelas dibuktikan dengan klimaksnya ada HARMOKO yang kembali muncul dari "kuburan" yang jelas-jelas merupakan seseorang yang sangat orde baru...
ketiga adalah, penyerangan secara halus bagaimana cara menjatuhkan pemerintahan sekarang, dengan penyerangan yang sangat-sangat jelas terutama bagi para masyarakat yang cukup mengerti masalah politik.
pada akhirnya hal ini tetap menjadi momen aji mumpung semua politisi untuk bertindak, jadi untuk politisi yang mau maju ke tahun 2009,
BERTERIMA KASIHLAH PADA MINYAK DUNIA YANG TERUS NAIK....
wass,... anggara
Rabu, 28 Mei 2008
Blog HI butuh Tenaga
dibutuhkan seseorang dengan:
- komitmen tinggi ngurus blog
- Punya akses internet via apapun
- mau mencoba menulis di Blog
- bisa design dikit lah untuk blogspot..
- mahasiswa HI UGM 2007
buat ngurus bantu2 editor nih ngurus blog ini... hiks...
Kabinet baru Mas Angga
aduh, seetelah pemilihan, maka mas angga sedang gencar mencari siapa saja anggota kabinetnya... wah kira2 siapa yah? ya, bagaimanapun sabar aja yak, soalnya ni info masih rahasia denger2 hehehe....
Demo Mahasiswa: Anggara R
beberapa hari yang lalu, saya melihat sebuah artikel yang sungguh membingungkan. artikel tersebut mengatakan bahwa demo mahasiswa yang membuat macet dan ribut dan rusuh di jakarta dan daerah lain itu, merupakan hal yang wajar saja dan mengatakan bahwa efek demo ini tidak akan seberapa daripada efek kenaikan BBM.
baiklah, ini pendapat singkat saya. demo mahasiswa yang sudah menjamur dan sudah mulai bergerak ke anarkis sebetulnya membawa efek buruk yang sangat besar:
baiklah, ini pendapat singkat saya. demo mahasiswa yang sudah menjamur dan sudah mulai bergerak ke anarkis sebetulnya membawa efek buruk yang sangat besar:
- membuat makin boros BBM:kita lihat saja di beberapa berita, aksi demo di Indonesia sekarang sudah cukup mengganggu dan sudah tidak lagi manusiawi. aksi mahasiswa demo ini membuat kemacetan yang sangat panjang. lalu bisa dilihat apa akibat dari macet panjang ini adalah membuat boros BBM, karena pada dasarnya mobil akan lebih boros BBM ketika dalam posisi macet dan berjalan sedikit-sedikit. pemborosan BBM juga mengakibatkan ke tingkat lain.
- Polusi Udara: polusi udara tentu akan meningkat dengan adanya pemakaian di dalam kemacetan itu sendiri. polusi ini juga akan merusak konsistensi indonesia dalam UNFCCC yang menjadi salah satu proyek pilot untuk reducing emission.
- Pengeluaran masyarakat: tentu dengan pemborosan ini, maka pengeluaran masyarakat untuk BBM semakin tinggi. katakanlah lebih banyak orang yang menaiki angkutan umum, namun sebetulnya hal ini termasuk pemborosan karena tidak efisien dari segi waktu. pada akhirnya banyak yang akan lebih memilih untuk segera sampai di kantor dengan transportasi lain seperti taxi (apabila tidak macet) dan jalan kaki(mungkin sehat, namun tidak akan sehat dengan polusi yang tinggi.
pada dasarnya tindakan para mahasiswa salah dalam mengeluarkan aspirasi mereka. kita mungkin tidak bisa menghindari Demo karena mungkin demo adalah hobi mereka, namun kita masih bisa paling tidak demo secara damai dan tidak membuat ramai dan macet.
dan pada akhirnya, tolong kepada mahasiswa yang ingin berdemo mohon coba ikuti saran pribadi saya:
- tolong dipikirkan apakah demo itu relevan, dengan segala efek buruknya.
- harap jika terpaksa harus demo, laporlah ke polisi agar ada yang mengamankan
- ayo demo secara damai jika memang harus demo
terima kasih atas perhatiannya.
Demo Gila!
DEMO MENGGILA,SBY MASA BODOH
BBM sudah dinaikkan pada 24 Mei 2008 oleh pemerintahan SBY. Apa boleh buat. Meski "ocehan" pemerintah tentang menyelamatkan APBN cukup membingungkan, namun rakyat terpaksa menerimanya. Namun sayang, apa yang ditunggu rakyat dari Pemerintah SBY tak kunjung muncul. Apa yang ditunggu rakyat?
Sejak beberapa hari terakhir ini di beberapa stasiun TV (mungkin semua?) menayangkan sebuah program komunikasi yang dibuat oleh "Save Our Nation" mengenai "mengapa harga BBM dinaikan". Kampanye itu dibuka dengan munculnya Sri Mulyani, sang menteri keuangan negeri ini. Untuk kapasitasnya sebagai seorang akademisi dan menteri dari sebuah negeri morat-marit, sungguh Sri Mulyani ini amat mengecewakan, karena mau menjadi bagian dari sebuah program komunikasi dari pemerintah SBY yang terlambat dan nampak ragu-ragu arahnya, sehingga hasilnya hanya menambah luka rakyat. Mengapa begitu?
Sri Mulyani, Marie Pangestu, Andi Malarangeng, Aburizal Bakrie dalam program komunikasi itu mengatakan hal-hal yang lebih tepat digolongkan atau diklasifikasikan sebagai "curhat". Bukan sebuah wejangan seorang pemimpin kepada rakyatnya yang sedang gundah, panik, bingung, putus harapan, dan merasa dianiaya. Rakyat tentu berharap wejangan seorang pemimpin akan kira-kira seperti ini: "Tunggu dalam waktu yang tidak lama lagi, kami akan segera mengeluarkan pengumuman mengenai rincian program-program kami untuk membantu rakyat agar rakyat bisa melalui dengan selamat kebijakan pahit yang telah kami putuskan." Tapi apa yang diberikan dalam program komunikasi itu? Hanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menonjol, selebihnya hanya kalimat-kalimat normatif. Kosong. Tak ada janji yang pasti untuk membantu rakyat.
Apakah negeri ini harus menaikkan harga BBM? Itu memang debatable. Apakah kenaikan harga BBM menimbulkan dampak? Itu pasti. Namun demikian, ternyata cuma BLT yang bisa dimuntahkan pemerintahan SBY setelah 4 tahun diberi kesempatan mengelola negeri ini. Padahal kenaikan harga BBM sudah diprediksi jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga seharusnya sudah ada strategi jitu untuk meredam gonjang-ganjingnya dengan misalnya memberdayakan rakyat, bukan dengan hanya BLT. Apalagi dalam beberapa hari terakhir ini sudah muncul dampak buruk dari BLT sebagaimana terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Ternyata meski kenaikkan BBM sudah diprediksi sebelumnya, ternyata pemerintah SBY masih juga tidak siap dengan pelaksanaan BLT.
Sebenarnya program komunikasi ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan, bahwa pemerintah SBY sungguh-sungguh membela rakyat, bukan cuma tunduk kepada kepentingan asing, menambah hutang dan menjual ratusan trilyun rupiah harta kekayaan negeri ini serta tidak mampu mengejar ratusan trilyunan rupiah yang dibawa kabur konglomerat hitam.
Sri Mulyani dan yang lain-lain di dalam program komunikasi itu, meski bergelar Doctor sebagaimana orang-orang di sekitar SBY, memang hanya seorang menteri keuangan yang mungkin hanya mampu memenuhi selera ringan SBY dalam memasak resep pengelolaan negeri ini. Malah kebijakan menaikkan BBM telah membuat menteri-menteri lainnya menyeringai lebar karena seolah-olah mereka tidak ada hubungannya dengan kenaikkan BBM ini. Lihat misalnya menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang membuat minyak Indonesia menguap entah kemana.. Juga menteri pekerjaan umum yang tidak pernah mampu menyediakan infrastruktur jalan yang baik. Atau menteri perhubungan yang malah menyuburkan pungli di jalan-jalan.
Mereka memang bukan ratu adil seperti yang ditulis oleh Joyoboyo yang akan membawa rakyat keluar dari kubangan sepanjang puluhan tahun berdirinya republik ini. Bahkan nampaknya semangat kebangkitan nasional yang pertama kali diikrarkan 100 tahun lalu masih terus hanya menjadi omong-kosong belaka, meski republik telah dibangun di negeri ini, meski Soeharto telah digulingkan, meski reformasi telah digelar, meski 2 kali pemilu yang katanya "demokratis" telah dilemparkan ke rakyat.
Rakyat menunggu janji yang lebih dari sekedar BLT, misalnya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bukan hanya sekedar mengundang investor dari luarnegeri untuk membangun pabrik. Tapi juga menciptakan jenis-jenis pekerjaan baru atau peluang-peluang usaha baru. Rakyat sendiri sudah sejak lama menciptakan peluang-peluangnya sendiri, misalnya dengan menjadi pengusaha kaki lima. Sayang upaya mandiri mereka ini dianggap sebagai pekerjaan kriminal. Mereka dikejar, diburu, ditumpas sebagaimana musuh berbahaya bagi negara. Jika mereka tidak boleh menjadi pengusaha kaki lima, tetapi mengapa mereka tidak pernah diberi solusi untuk mendapat kesempatan berusaha atau berpenghasilan?
Sekali lagi program komunikasi ini terlambat. Seharusnya itu dibuat sejak gonjang-ganjing kenaikan BBM pertama kali dilemparkan beberapa minggu lalu. Kini demo-demo anti kenaikan BBM sudah menjadi menggila, amat emosional, kehilangan akal sehat dan menyedihkan di mana-mana (http://foto. detik.com/ index.php/ detik.read/ tahun/2008/ bulan/05/ tgl/26/time/172004/ idnews/945352/ idkanal/157/ id/6). Para aparat keamanan yang juga terkena dampak dari kenaikan BBM ini harus dijadikan garda rapuh yang menyedihkan oleh pemerintahan SBY. Padahal para aparat keamanan ini juga memiliki anak, adik, keponakan, saudara, tetangga, teman yang menjadi mahasiswa pendemo. Sungguh sebuah situasi kebangsaan yang sebenarnya amat memilukan kita sebagai bangsa yang terus-menerus harus berkubang (bukan menggeliat bangun atau bangkit) di dalam soal-soal yang sialnya bukan soal-soal yang digdaya atau soal-soal yang bermartabat, seperti bagaimana ikut menyelamatkan planet Bumi ini bagi anak cucu di masa depan. Bukan soal-soal menciptakan perdamaian. Bukan soal-soal membantu korban bencana. Bukan juga soal-soal bagaimana menciptakan hidup yang lebih mulia dengan teknologi, misalnya. Semua persoalan bau ketek ini sekali lagi (atau lagi-lagi) dilemparkan oleh pemenang pemilu yang diselenggarakan dengan biaya mahal dari keringat dan darah rakyat.
Bangsa ini atau negeri ini menjadi rusak bukan karena bangsa ini bangsa yang disebut indon sebagaimana disebut beberapa orang Malaysia untuk merendahkan kita. Juga bukan karena kita memang bangsa kere atau bangsa budak, tetapi karena kita secara sial telah memilih manusia-manusia tempe (karena kedelainya diimport dari Cina atau Amerika). Kita telah memilih para pemimpin amoral karena mereka tidak mau bekerja keras sampai titik darah penghabisan untuk mengelola negeri ini.
Jojo RahardjoDari MediaKonsumen: http://www.mediakon sumen.com/ Artikel2379. html
BBM sudah dinaikkan pada 24 Mei 2008 oleh pemerintahan SBY. Apa boleh buat. Meski "ocehan" pemerintah tentang menyelamatkan APBN cukup membingungkan, namun rakyat terpaksa menerimanya. Namun sayang, apa yang ditunggu rakyat dari Pemerintah SBY tak kunjung muncul. Apa yang ditunggu rakyat?
Sejak beberapa hari terakhir ini di beberapa stasiun TV (mungkin semua?) menayangkan sebuah program komunikasi yang dibuat oleh "Save Our Nation" mengenai "mengapa harga BBM dinaikan". Kampanye itu dibuka dengan munculnya Sri Mulyani, sang menteri keuangan negeri ini. Untuk kapasitasnya sebagai seorang akademisi dan menteri dari sebuah negeri morat-marit, sungguh Sri Mulyani ini amat mengecewakan, karena mau menjadi bagian dari sebuah program komunikasi dari pemerintah SBY yang terlambat dan nampak ragu-ragu arahnya, sehingga hasilnya hanya menambah luka rakyat. Mengapa begitu?
Sri Mulyani, Marie Pangestu, Andi Malarangeng, Aburizal Bakrie dalam program komunikasi itu mengatakan hal-hal yang lebih tepat digolongkan atau diklasifikasikan sebagai "curhat". Bukan sebuah wejangan seorang pemimpin kepada rakyatnya yang sedang gundah, panik, bingung, putus harapan, dan merasa dianiaya. Rakyat tentu berharap wejangan seorang pemimpin akan kira-kira seperti ini: "Tunggu dalam waktu yang tidak lama lagi, kami akan segera mengeluarkan pengumuman mengenai rincian program-program kami untuk membantu rakyat agar rakyat bisa melalui dengan selamat kebijakan pahit yang telah kami putuskan." Tapi apa yang diberikan dalam program komunikasi itu? Hanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang menonjol, selebihnya hanya kalimat-kalimat normatif. Kosong. Tak ada janji yang pasti untuk membantu rakyat.
Apakah negeri ini harus menaikkan harga BBM? Itu memang debatable. Apakah kenaikan harga BBM menimbulkan dampak? Itu pasti. Namun demikian, ternyata cuma BLT yang bisa dimuntahkan pemerintahan SBY setelah 4 tahun diberi kesempatan mengelola negeri ini. Padahal kenaikan harga BBM sudah diprediksi jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga seharusnya sudah ada strategi jitu untuk meredam gonjang-ganjingnya dengan misalnya memberdayakan rakyat, bukan dengan hanya BLT. Apalagi dalam beberapa hari terakhir ini sudah muncul dampak buruk dari BLT sebagaimana terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Ternyata meski kenaikkan BBM sudah diprediksi sebelumnya, ternyata pemerintah SBY masih juga tidak siap dengan pelaksanaan BLT.
Sebenarnya program komunikasi ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan, bahwa pemerintah SBY sungguh-sungguh membela rakyat, bukan cuma tunduk kepada kepentingan asing, menambah hutang dan menjual ratusan trilyun rupiah harta kekayaan negeri ini serta tidak mampu mengejar ratusan trilyunan rupiah yang dibawa kabur konglomerat hitam.
Sri Mulyani dan yang lain-lain di dalam program komunikasi itu, meski bergelar Doctor sebagaimana orang-orang di sekitar SBY, memang hanya seorang menteri keuangan yang mungkin hanya mampu memenuhi selera ringan SBY dalam memasak resep pengelolaan negeri ini. Malah kebijakan menaikkan BBM telah membuat menteri-menteri lainnya menyeringai lebar karena seolah-olah mereka tidak ada hubungannya dengan kenaikkan BBM ini. Lihat misalnya menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang membuat minyak Indonesia menguap entah kemana.. Juga menteri pekerjaan umum yang tidak pernah mampu menyediakan infrastruktur jalan yang baik. Atau menteri perhubungan yang malah menyuburkan pungli di jalan-jalan.
Mereka memang bukan ratu adil seperti yang ditulis oleh Joyoboyo yang akan membawa rakyat keluar dari kubangan sepanjang puluhan tahun berdirinya republik ini. Bahkan nampaknya semangat kebangkitan nasional yang pertama kali diikrarkan 100 tahun lalu masih terus hanya menjadi omong-kosong belaka, meski republik telah dibangun di negeri ini, meski Soeharto telah digulingkan, meski reformasi telah digelar, meski 2 kali pemilu yang katanya "demokratis" telah dilemparkan ke rakyat.
Rakyat menunggu janji yang lebih dari sekedar BLT, misalnya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bukan hanya sekedar mengundang investor dari luarnegeri untuk membangun pabrik. Tapi juga menciptakan jenis-jenis pekerjaan baru atau peluang-peluang usaha baru. Rakyat sendiri sudah sejak lama menciptakan peluang-peluangnya sendiri, misalnya dengan menjadi pengusaha kaki lima. Sayang upaya mandiri mereka ini dianggap sebagai pekerjaan kriminal. Mereka dikejar, diburu, ditumpas sebagaimana musuh berbahaya bagi negara. Jika mereka tidak boleh menjadi pengusaha kaki lima, tetapi mengapa mereka tidak pernah diberi solusi untuk mendapat kesempatan berusaha atau berpenghasilan?
Sekali lagi program komunikasi ini terlambat. Seharusnya itu dibuat sejak gonjang-ganjing kenaikan BBM pertama kali dilemparkan beberapa minggu lalu. Kini demo-demo anti kenaikan BBM sudah menjadi menggila, amat emosional, kehilangan akal sehat dan menyedihkan di mana-mana (http://foto. detik.com/ index.php/ detik.read/ tahun/2008/ bulan/05/ tgl/26/time/172004/ idnews/945352/ idkanal/157/ id/6). Para aparat keamanan yang juga terkena dampak dari kenaikan BBM ini harus dijadikan garda rapuh yang menyedihkan oleh pemerintahan SBY. Padahal para aparat keamanan ini juga memiliki anak, adik, keponakan, saudara, tetangga, teman yang menjadi mahasiswa pendemo. Sungguh sebuah situasi kebangsaan yang sebenarnya amat memilukan kita sebagai bangsa yang terus-menerus harus berkubang (bukan menggeliat bangun atau bangkit) di dalam soal-soal yang sialnya bukan soal-soal yang digdaya atau soal-soal yang bermartabat, seperti bagaimana ikut menyelamatkan planet Bumi ini bagi anak cucu di masa depan. Bukan soal-soal menciptakan perdamaian. Bukan soal-soal membantu korban bencana. Bukan juga soal-soal bagaimana menciptakan hidup yang lebih mulia dengan teknologi, misalnya. Semua persoalan bau ketek ini sekali lagi (atau lagi-lagi) dilemparkan oleh pemenang pemilu yang diselenggarakan dengan biaya mahal dari keringat dan darah rakyat.
Bangsa ini atau negeri ini menjadi rusak bukan karena bangsa ini bangsa yang disebut indon sebagaimana disebut beberapa orang Malaysia untuk merendahkan kita. Juga bukan karena kita memang bangsa kere atau bangsa budak, tetapi karena kita secara sial telah memilih manusia-manusia tempe (karena kedelainya diimport dari Cina atau Amerika). Kita telah memilih para pemimpin amoral karena mereka tidak mau bekerja keras sampai titik darah penghabisan untuk mengelola negeri ini.
Jojo RahardjoDari MediaKonsumen: http://www.mediakon sumen.com/ Artikel2379. html
Selasa, 27 Mei 2008
Yang mau posting
kawan-kawan swmwa... minta saran nih.... mendingan kita kalo mo ngepost, via kirim e mail k editor ato d kasih passwordnya aja?
tlg komen secepatnya yah
tlg komen secepatnya yah
Senin, 26 Mei 2008
Welcome
Halo kawan-kawan,.... welcome to HI UGM 07 blogspot... hehhe...
disini kita bisa naro unek2 dan juga saran dan kritik buat kita HI UGM 07.. ngomong2
disini kita bisa juga masukin pendapat kita lho,
asik kan... makanya segera posting!!!!!!!!!!!! ayo menulis!!!!!!
disini kita bisa naro unek2 dan juga saran dan kritik buat kita HI UGM 07.. ngomong2
disini kita bisa juga masukin pendapat kita lho,
asik kan... makanya segera posting!!!!!!!!!!!! ayo menulis!!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)